Dividen adalah istilah yang sering dipakai pada berbagai jenis investasi untuk menyebut pembagian hasil. Benefit ini merupkan keuntungan bagi pemegang saham di tempatnya menanam modal.
Dividen adalah komponen finansial yang dapat berupa aset seperti uang tunai, bangunan, dan sebagainya. Bagaimana penjelasan lebih lengkapnya? Lihat rangkuman jenis-jenis dividen dan informasi lainnya yang telah Prospeku rangkum berikut ini. Selamat membaca!
Pengertian Dividen
Mengutip uraian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dividen adalah bagian laba atau pendapatan perusahaan yang besarnya ditetapkan oleh dewan direksi. Bukan hanya itu, kebijakan dividen adalah keputusan yang disahkan bersama sekaligus dibagikan melalui rapat bersama para pemegang saham.
Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa dividen adalah bentuk imbalan perusahaan induk terbuka kepada para individu yang turut menanam modal. Sumber dividen sendiri adalah dari dana laba bersih perusahaan.
Jenis-Jenis Dividen
Ada jenis-jenis dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Secara umum, dividen adalah keuntungan yang dapat dibagi menjadi lima kategori berbeda yaitu berupa tunai, saham, barang, liquidating, dan utang. Ini penjelasan lengkapnya.
1. Dividen Tunai
Pengertian dividen tunai adalah keuntungan pemegang saham yang diterima dalam bentuk uang secara tunai. Jenis-jenis dividen tunai adalah model yang paling disukai oleh para pemegang saham. Sebab, mereka dapat merasakan manfaat serta menggunakannya secara langsung. Karena alasan itu pula, dividen tunai banyak ditemukan di berbagai perusahaan.
2. Dividen Saham
Meskipun bentuk tunai populer, dividen adalah komponen finansial yang tidak melulu berbentuk uang yang diberikan dengan metode tersebut. Ada juga dividen saham yang menjadi alternatif para direksi. Biasanya pemilihan opsi ini dilakukan mereka demi menjaga likuiditas arus kas perusahaan. Salam jenis ini, keuntungan yang diberikan tidak lain berupa saham.
3. Dividen Barang
Property dividend atau dividen barang adalah jenis yang memungkinkan pemegang saham untuk menerima keuntungan berupa barang. Namun jenis-jenis dividen ini terbilang cukup rumit. Pasalnya, perusahaan harus memastikan bahwa jenis properti untuk pemegang saham merupakan aset yang dapat dibagi.
4. Dividen Liquidating
Berbeda dari jenis lainnya, liquidating dividend tidak berasal dari profit yang didapat perusahaan. Sebagai gantinya, pembagian dividen dilakukan dengan mengurangi modal dari suatu perusahaan.
5. Dividen Utang
Dividen utang juga disebut sebagai skrip dividen. Seperti namanya, jenis ini mengandalkan skrip yang mencantumkan janji utang dalam jumlah dan jatuh tempo tertentu. Dalam arti lain, perusahaan induk terbuka jadi punya utang yang harus dibayar sesuai jatuh tempo yang umumnya berjarak pendek.
Perhitungan Dividen
Nah, sebagai upaya untuk mengerti pengertian dividen secara mendalam, Anda juga perlu mengetahui contoh perhitungan dividen yang tepat. Pastikan untuk memperhatikan juga perbedaan perhitungan dividen berdasarkan jenis labanya yaitu:
Dividend Payout Ratio (DPR)
DPR atau Dividend Payout Ratio adalah seberapa besar rasio laba perusahaan yang dapat dibagi menjadi dividen kepada para pemegang saham. Bagaimana cara menghitung dividen jenis yang satu ini. Lihat contoh berikut!
Misalnya, perusahaan “Cahaya” mendapatkan laba bersih sebesar 500 juta rupiah. Karena ada pemegang saham yang turut berperan dalam pendapatan profit tersebut, Cahaya memutuskan untuk melakukan pembagian dividen sebesar Rp100.000.000 kepada mereka.
Maka DPR = 100.000.000 : 500.000.000 x 100% = 20%
Dividend Per Share (DPS)
Nah, selanjutnya adalah DPS atau Dividend Per Share. Perhitungan ini menunjukkan angka jumlah total lembar saham yang didapat para penanam modal oleh perusahaan induk terbuka. Adapun rumus cara menghitung dividen saham adalah sebagai berikut.
Misalnya dividen sebesar Rp100.000.000 diberikan kepada para pemegang saham. Sedangkan jumlah total lembar saham yang sejak awal disediakan Cahaya adalah 100.000 lembar. Maka cara pembagian dividen saham yang sesuai adalah:
DPS = 100.000.000 : 100.000 = Rp1.000
Sehingga dapat disimpulkan dividen saham yang diterima per lembar oleh pemegang saham adalah Rp1.000. Jadi jika Anda merupakan pemegang 100 lembar saham, dividen yang diterima adalah 100 ribu rupiah.
Dividend Yield
Perhitungan dividen yang terakhir adalah yield. Rumus ini menunjukkan rasio perbandingan seberapa besar pembagian dividen oleh perusahaan terhadap harga lembar saham yang sedang beredar di pasar modal. Untuk menghitung rasio tersebut, lihat contoh di bawah ini.
Misalnya, didapat nilai DPS perusahaan “Cahaya” sebesar seribu rupiah. Nah, ada pula harga saham perusahaan tersebut berada pada harga Rp2.000. Maka penghitungannya:
Dividend Yield = 1.000 : 2.000 x 100% = 50%
Kesimpulannya, dividen adalah hal yang penting bagi pebisnis. Dengan mengetahui periode kapan dividen dibagikan serta besar jumlahnya, pengelolaan finansial Anda baik sebagai pebisnis pribadi atau investor bisa dengan mudah dijalankan dengan efektif.
Upaya tersebut nantinya pasti akan berpengaruh pada keuntungan bakal dikumpulkan hingga beberapa waktu yang akan datang. Tapi sebelum itu perlu dicatat bahwa menanam modal di satu perusahaan juga membutuhkan persiapan dana yang cukup.
Menjadi agen properti mungkin bisa menjawab kebutuhan tersebut. Sebab dunia properti sedang menjadi primadona di tengah masyarakat. Lakukan pekerjaan tersebut secara mudah dengan mendaftar pada Prospeku. Melalui aplikasi kami, listing properti dan pemasaran pada klien menjadi lebih mudah. Cek informasi lengkapnya sekarang!
0 Komentar